Tersebutlah kisah seorang mahasiswa baru di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, yang datang terlambat ke kelas Prof. Neyman (salah seorang Guru Besar Matematika tingkat Dunia). Ketika ia sampai di kelas tidak ada seorang pun di sana, dan di papan tulis terdapat dua soal matematika. Asumsinya langsung berjalan, dua soal tersebut adalah tugas untuk pekerjaan rumah mahasiswa.

Sesampainya di rumah, ia mencoba menyelesaikan kedua soal sulit tersebut. Beberapa hari kemudian ia menyerahkan jawabannya kepada Neyman, dan meminta maaf atas keterlambatan penyerahan tugas tersebut, karena kedua soal tersebut terasa sangat sulit dibandingkan soal-soal biasa yang diberikan kepada para mahasiswa. Ia bertanya kepada Neyman, apakah masih mau menerima pekerjaan rumah tersebut. Neyman tidak begitu menanggapi dan meminta mahasiswa ini untuk meletakkan di meja kerjanya.

Ia begitu risih, karena di meja Neyman begitu banyak kertas dan buku, bisa jadi pekerjaan rumah yang diserahkannya akan hilang atau terselip di situ. Setelah enam minggu berlalu, pada pagi hari yang cerah, sang mahasiswa ini terbangun dari tidurnya karena dikejutkan oleh suara gedoran pintu. Ternyata yang datang adalah Neyman. Dengan wajah penuh semangat ia berkata,”Saya akan mempublikasikan hasil karyamu dalam pertemuan ilmiah Matematikawan Dunia.” Sambil terkejut, sang mahasiswa tadi bertanya,”Ada apakah gerangan Prof?”  Neyman menjawab,”Tahukah kamu bahwa dua soal yang kamu selesaikan tersebut adalah dua soal statistika yang terkenal sulit, dan belum dapat terpecahkan oleh seluruh matematikawan terkemuka dunia selama puluhan tahun?”

Kenyataannya mahasiswa ini berhasil memecahkan dua soal statistika tersulit di dunia, yang tadinya ia anggap sebagai soal untuk pekerjaan rumah. Dan tahukah Anda bahwa, mahasiswa ini akhirnya menjadi Matematikawan terkemuka dunia, ia bernama George Dantzig.

Fight Like A Tiger Win Like A Champion

George Dantzig yang tiba-tiba mencuat ke permukaan.

Dia itu siapa? Cuma seorang mahasiswa baru. Apa yang telah dilakukannya? Cuma coba-coba mengerjakan dua soal matematika yang sulit. Apa ada rasa bangga dapat menyelesaikannya? Justru merasa ragu apakah Pak Profesor sudi memeriksanya. Akan tetapi di luar dugaannya sama sekali, keberhasilannya membuat dia tiba-tiba saja menjadi sangat terkenal di dunia!  Tak heran jika di kemudian hari George Dantzig termotivasi untuk benar-benar menjadi  Matematikawan besar.

Kisah George Dantzig mengingatkan kita kepada Samuel, para rasul Tuhan Yesus, serta banyak orang lain yang menerima panggilan Tuhan dalam hidupnya. Jika ditelusur dan dicermati, pada mulanya mereka itu hanyalah orang biasa-biasa saja. Sesudah disentuh, dipanggil, dan ditangani serta dibentuk oleh Tuhan maka menjadi pribadi yang menarik dan hidup bermakna bagi Kerajaan Allah.

-daud adiprasetya

lanjut…